Kualitas
Produk
(Product
Quality)
Permasalahan kualitas
produck (product quality) adalah sebuah tatangan yang harus dihadapi oleh para
perusahaan dan pelaku bisnis apabila tidak ingin kalah dalam pertarungan. Oleh sebab
itu kita harus mengetahui terlebih dahulu apa itu kualitas produk dan apa saja
dimensi dari kualitas produk sehingga kita dapat mengukur sejauh mana kualitas
produk perusahaan tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen untuk
mencapai kepuasan konsumen.
I.
Definisi
Kualitas Produk (product quality)
Menurut Kotler dan Keller ( 2009 : 143 ) Kualitas Produk adalah
totalitas fitur dan karakteristik produk atau jasa yang bergantung pada
kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau tersirat. Sedangkan
menurut Lupiyoadi dan Hamdani ( 2006 : 175 ) Kualitas Produk adalah sejauh mana
produk memenuhi spesifikasi – spesifikasinya.
Menurut Assauri ( 2015 : 211 ) Kualitas Produk adalah pernyataan
tingkat kemampuan dari suatu merek atau produk tertentu dalam melaksanakan
fungsi yang diharapkan. Menurut The
American Society for Quality dalam Kotler dan Amstrong ( 2008 : 273 )
Kualitas Produk adalah karakteristik produk yang bergantung pada kemampuannya
untuk memuaskan kebutuhan pelanggan yang dinyatakan atau tersirat.
Menurut ISO 9000 dalam Lupiyoadi dan
Hamdani (2006 : 175) Kualitas Produk adalah “degree to which a set of inherent characteristics fulfils requirements“
yang artinya Kualitas Produk adalah derajat yang dicapai oleh karakteristik
yang inheren dalam memenuhi persyaratan. Persyaratan dalam hal ini menurut ISO
9000 adalah “ need or expectation that is
stated, generally implied or obligatory “
yang artinya persyaratan adalah kebutuhan atau harapan yang dinyatakan,
biasanya tersirat atau wajib. Jadi, kualitas produk sebagaimana yang
diinterpretasikan ISO 9000 merupakan perpaduan antara sifat dan karakteristik
yang menentukan sejauh mana keluaran dapat memenuhi persyaratan kebutuhan
pelanggan. Pelanggan yang menentukan dan menilai sampai seberapa jauh sifat dan
karakteristik itu memenuhi kebutuhan.
Jadi, dari beberapa definisi para ahli tentang kualitas produk
dapat disimpulkan bahwa Kualitas produk adalah keseluruhan ciri, karakteristik
dan spesifikasi yang dimiliki suatu barang atau jasa yang bergantung pada
kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
II.
Dimensi
Kualitas Produk
Menurut Lupiyoadi dan Hamdani ( 2006 : 176 ), dimensi kualitas
produk adalah sebagai berikut :
1.
Kinerja ( Performance )
Kinerja disini merujuk pada
karakter produk inti yang meliputi merek, atribut – atribut yang dapat diukur,
dan aspek – aspek kinerja individu. Kinerja beberapa produk biasanya didasari
oleh preferensi subjektif pelanggan yang pada dasarnya bersifat umum.
2.
Keragaman Produk ( Features )
Dapat berbentuk produk tambahan
dari suatu produk inti yang dapat menambah nilai suatu produk. Keragaman produk
biasanya diukur secara subjektif oleh masing – masing individu ( dalam hal ini
konsumen ) yang menjukkan adanya perbedaan kualitas suatu produk.
3.
Keandalan ( Reliability )
Dimensi ini berkaitan dengan
timbulnya kemungkinan suatu produk mengalami keadaan tidak berfungsi ( malfunction ) pada suatu periode.
Keandalan suatu produk yang menendakan tingkat kualitas sangat berarti bagi
konsumen dalam memilih produk.
4.
Kesesuaian ( Conformance
)
Dimensi lain yang berhubungan dengan kualitas suatu produk
adalah kesesuaian produk dengan standar dalam industrinya. Kesesuaian suatu
produk dalam industri jasa diukur dari tingkat akurasi dan waktu penyelesaian
termasuk juga perhitungan kesalahan yang terjadi, keterlambatan yang tidak
dapat diantisipasi dan beberapa kesalahan lain.
5.
Ketahanan atau Daya Tahan ( Durability )
Ukuran ketahanan suatu produk meliputi segi ekonomis maupun
teknis. Secara teknis, ketahan suatu produk didefinisikan sebagai sejumlah
kegunaan yang diperoleh seseorang sebelum mengalami penurunan kualitas. Secara
ekonomis, ketahanan diartikan sebagai usia ekonomis suatu produk dilihat dari
jumlah kegunaan yang diperoleh sebelum terjadi kerusakan dan keputusan untuk
mengganti produk.
6.
Kemampuan Pelayanan( Servicebility
)
Kemampuan pelayanan bisa juga disebut dengan kecepatan,
kompetensi, kegunaan dan kemudahan produk untuk diperbaiki. Dimensi ini
menunjukkan bahwa konsumen tidak hanya memerhatikan adanya penurunan kualitas
produk tetapi juga waktu sebelum produk disimpan, penjadwalan, pelayanan,
proses komunikasi dengan staf, frekuensi pelayanan perbaikan akan kerusakan
produk, dan pelayanan lainnya.
7.
Estetika ( Aesthetics )
Estetika merupakan dimensi
pengukuran yang paling subjektif. Estetika suatu produk dilihat dari bagaimana
suatu produk terdengar oleh konsumen, bagaimana penampilan luar suatu produk,
rasa maupun bau. Dengan demikian, estetika jelas merupakan penilaian dan
refleksi yang dirasakan oleh konsumen.
8.
Kualitas
yang dipersepsikan ( Perceived Quality
)
Konsumen tidak
selalu memiliki informasi yang lengkap mengenai atribut – atribut produk. Namun
umumnya konsumen memiliki informasi
tentang produk secara tidak langsung, misalnya melalui merek, nama dan negara
produsen.
1.
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2009.
Manajemen Pemasara Buku 1. Jakarta : Erlangga
2.
Kotler, Philip dan Gary Astrong. 2008. Prinsip – Prinsip Pemaaran Buku 1. Jakarta :
Erlangga
3.
Lupiyoadi,
Rambat dan A.Hamdani. 2006. Manajemen
Pemasaran Jasa Edisi 2. Jakarta: Salemba Empat
4.
Assauri, Sofjan.
2015. Manajemen Pemasaran. Jakarta:
Rajawali Pers
Betul sekali Indikator Kualitas Produk dapat memenuhi kebuuhan konsumen dan sangat menentukan loyalitas seorang konsumen sehingga perusahaan mendapatkan laba / profit yang lebih baik Nurul Huda
BalasHapus