kepuasan
Konsumen
(customers
satisfaction)
Kepuasan
Konsumen merupakan kunci untuk mempertahankan pelanggan. Masa sudah seharunya
perusahaan – perusahaan pada dewasa ini me memperhatikan kepuasan konsumen atau
pelanggan. Berikut adalah definisi dan ruang lingkup dari kepuasan konsumen
(customers satisfaction).
A. Definis Kepuasan Konsumen
Menurut Kotler dan Keller ( 2009 : 138
) Kepuasan Konsumen adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang timbul
karena membandingkan kinerja yang dipersepsikan produk ( hasil ) terhadap
ekspektasi mereka. Jika kinerja sesuai ekspektasi, pelanggan akan puas. Jika kinerja
tidak sesuai dengan ekspektasi, pelanggan tidak puas. Jika kinerja melebihi
ekspektasi, pelanggan akan sangat puas atau senang. Sedangkan menurut oliver (
1997 ) dalam Tjiptono ( 2014 : 355 ) Kepuasan konsumen adalah evaluasi
purnabeli antara persepsi terhadap kinerja altenatif produk atau jasa yang
dipilih memenuhi atau melebihi harapan. Apabila persepsi terhadap kinerja tidak
bisa memenuhi harapan, maka yang terjadi adalah ketidak puasan.
Menurut Kotler dan Amstrong ( 2008 : 16
) Kepuasan Konsumen merupakan persepsi konsumen terhadap kinerja anggapan
produk relatif terhadap ekspektasi pembeli. Jika kinerja produk tidak memenuhi
ekspektasi, pelanggan kecewa. Jika kinerja produk sesuai dengan ekspektasi,
pelanggan puas. Jika kinerja melebihi ekspektasi, pelanggan sangat puas.
Sedangkan menurut Tjiptono ( 2014 : 354
) Kepuasan Konsumen merupakan penilaian evaluative
purnabeli yang dihasilkan dari seleksi pebelian spesifik.
Menurut
Lupiyoadi dan Hamdani ( 2006 : 192 ) Kepuasan Konsumen merupakan tingkat
perasaan dimana seseorang manyatakan hasil perbandingan atas kinerja produk (
jasa ) yang diterima dan yang diharapkan. Menurut Mowen ( 1995 ) dalam Tjiptono ( 2014 : 354 )
Kepuasan Konsumen sebagai sikap keseluruhan terhadap suatu barang jasa setelah
perolehan ( acquisition ) dan
pemakaiannya.
Jadi,
dari beberpa definisi para ahli tentang Kepuasan Konsumen dapat disimpulkan
bahwa Kepuasan Konsumen adalah perasaan konsumen yang timbul setelah
membandingkan antara ekspektasi konsumen terhadap kinerja produk tesebut.
B. Manfaat
Kepuasan Konsumen
Menurut Tjiptono ( 2014 : 356 )
realisasi kepuasan pelanggan melalui perencanaan, pengimplementasian, dan
pengendalian program khusus berpotensi memberikan beberapa manfaat pokok
diantaranya :
1.
Reaksi
Terhadap Produsen Berbiaya Rendah
Fokus
pada kepuasan pelanggan merupakan upaya mempertahankan pelanggan dalam rangka
menghadapi para produsen berbiaya rendah.
2.
Manfaat
Ekonomik Retensi Pelanggan
Berbagai
studi menunjukkan bahwa mempertahankan dan memuaskan pelanggan saat ini jauh
lebih murah dibandingkan upaya terus - menerus menarik atau memprospek
pelanggan baru.
3.
Nilai
Kumulatif dari Relasi Berkelanjutan
Kepuasan
konsumen dapat menciptakan upaya mempertahankan loyalitas pelanggan terhadap
produk dan jasa perusahaan selama periode waktu yang lama bisa menghasilkan
anuitas yang jauh lebih besar dari pada pembelian individual.
4.
Daya
Peruasif Word Of Mouth
Dalam
banyak industri pendapat atau opini positif dari teman dan keluarga jauh lebih
persuasif dan kredibel ketimbang iklan.
5.
Reduksi
Sensitivitas Harga
Pelanggan
yang puas dan loyal terhadap sebuah perusahaan cenderung lebih jarang menawar
harga untuk setiap pembelian individualnya. Ini Karena faktor kepercayaan ( trust ) telah terbentuk.
Sedangkan menurut Fornel ( 1992 ) dalam
Lupiyoadi dan Hamdani ( 2006 : 192 )
banyak manfaat yang diterima oleh perusahaan dengan tercapainya tingkat
kepuasan konsumen yang tinggi yaitu :
1.
Meningkatkan
loyalitas pelanggan dan mencegah perputaran pelanggan;
2.
Menguragi
sensitivitas pelanggan terhadap harga;
3.
Mengurangi
biaya kegagalan pemasaran;
4.
Mengurangi
biaya operasi yang diakibatkan oleh meningkatnya jumlah pelanggan ;
5.
Meningkatkan
efektivitas iklan;
6.
Meningkatkan
reputasi bisnis.
C.
Faktor – faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Konsumen
Menurut Irawan ( 2009 : 130 ) adapun
faktor – faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan konsumen adalah ebagai berikut
:
1.
Kualitas produk
Pelanggan puas kalau setelah membeli dan menggunakan produk
tersebut ternyata kualitas produknya baik.
2.
Kualitas Pelayanan ( Service quality)
Kepuasan terhadap kualitas pelayanan biasanya sulit ditiru.
Kualitas pelayanan merupakan faktor yang mempunyai banyak dimensi, salah
satunya yang popular adalah servqual.
3.
Harga Produk
Untuk pelanggan yang sensitive,
biasanya harga produk murah adalah sumber kepuasan yang penting karena
pelanggan akan mendapatkan value for
money yang tinggi.
4.
Emotional Factor
Pelanggan akan merasa puas ( bangga ) karena adanya emosional value yang diberikan oleh brand dari produk tersebut.
5.
Biaya dan kemudahan
Pelanggan akan semakin puas apabila relatif mudah, nyaman
dan efisien dalam mendapatkan produk atau pelayanan.
D.
Teknik – Tenik Mengukur Kepuasan
Konsumen
Menurut Kotler dan Keller ( 2009 : 140 ) ada sejumlah teknik
untuk mengukur kepuasan konsumen. Adapun teknik – teknik tersebut yakni sebagai
berikut :
1.
Sistem
Keluhan Pelanggan
Beberapa
perusahaan berpikir bahwa cara memperhatikan kepuasan pelanggan adalah dengan
mencatat keluhan. Informasi dari para pelanggan ini akan memberikan masukan dan
ide - ide bagi perusahaan agar bereaksi dengan tanggap dan cepat dalam
menghadapi masalah - masalah yang timbul. Sehingga perusahaan akan tahu apa
yang dikeluhkan oleh para pelanggannya dan segera memperbaikinya.
2.
Survey Berkala
Servey berkala dapat melacak kepuasan
pelanggan secara langsung dan juga mengajukan pertanyaan tambahan untuk
mengukur niat pembelian kembali dan kemungkinan atau kesediaan responden untuk
merekomendasikan suatu perusahaan dan merek kepada orang lain.
3.
Mengamati
Tingkat Kehilangan Pelanggan
Perusahaan
dapat mengamati tingkat kehilangan pelanggan dan menghubungi pelanggan yang
berhenti membeli atau beralih ke pamasok lain untuk megetahui alasannya.
4.
Pembelanja
Misterius
Perusahaan
dapat mempekerjakan pembelanja misterius untuk berperan sebagai pembeli
potensial dan melaporkan titik kuat dan lemah yang dialaminya dalam membeli
produk perusahaan maupun produk
Source :
1.
Kotler,
Philip dan Kevin Lane Keller. 2009. Manajemen Pemasara Buku 1. Jakarta :
Erlangga
2.
Kotler,
Philip dan Gary Astrong. 2008. Prinsip –
Prinsip Pemaaran Buku 1. Jakarta : Erlangga
3.
Tjiptono,
Fandy. 2014. Pemasaran Jasa. Yogyakarta : Anndi Offset
4. Lupiyoadi, Rambat dan A.Hamdani. 2006. Manajemen Pemasaran Jasa Edisi 2. Jakarta: Salemba Empat
5. Irawan, Handi. 2009. 10
Prinsip Kepuasan Pelanggan. Jakarta : Elek Media Komputindo